Kamis, 10 November 2011

Paskibra dan Tata Tertibnya

PENGERTIAN


PASKIBRA adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Profinsi dengan Sejumlah 54 orang bertugas untuk Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka.

LAMBANG ANGGOTA PASKIBRA
SETANGKAI BUNGA TERATAI

Pada awal berdirinya lambang yang dipergunakan adalah bintang
Segi lima besar,untuk ciri pemuda.Pada tahun 1973 Bapak H.Idik Sulaeman menetapkan lambang setangkai bunga teratai yang bermakna sebagai berikut :
*Setangkai bunga teratai yaitu :
Anggota Paskibra adalah pemuda yang
tumbuh dari bawah ( orang biasa ) dari tanah air yang sedang
berkembang dan membangun.
*Tiga helai bunga yang tumbuh ke atas yaitu :
Belajar – Bekerja – Bekerji
*Tiga helai daun yang tumbuh mendatar yaitu :
Aktif dan disiplin
*Jumlah mata Rantai mengelilingi ada 32 yang terdiri
1.Putri lambangnya lingkaran yang berjumlah 16 buah
2.Putra lambangnya belah ketupat yang berjumlah 16 buah
( keduanya melambangkan persatuan dari kesatuan )
*Warna hijau melambangkan Pemuda yang kreatif
*Bunga teratai dilingkari 16 lingkaran dan 16 buah belah ketupat yang
artinya anggota Paskibra dari 16 Penjuru arah mata angin tanpa
membeda – bedakan SARA ( Suku,Adat,Rasa,dan Agama ). height: 18pt;">Makna Sang Merah Putih
Kata Sang pada Sang Merah Putih ,termasuk jenis kata sandang,digunakan untuk menghormati sesuatu ( Sang Merah Putih,Sang Maha Kuasa).
Bendera Merah Putih mempunyai kedudukan yang tinggi menurut Pandangan masyarakat indonesia,sehingga bergelar Sang Merah Putih yang
Berarti warisan yang di muliakan,yang merupakan lambang kemerdekaan dan
Kedaulatan negara.
Bendera Pusaka ialah Bendera Bebangsaan yang digunakan pada
Upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus, pada waktu Upacara Penaikan dan
Penurunan Bendera Kebangsaan, maka semua yang hadir tegap diam diri, sambil menghadap kebendera, tangan mengangkat sampai upacara selesai.
Pada waktu di kibarkan atau di bawah, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah, air atau benda lainnya,pada bendera kebangsaan tidak boleh di taruh lencana,huruf,kalimat,Angka,gambar,atau tanda-tanda lainnya.


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Pemimpin ialah seorang yang menggerakan orang lain dengan suatu
Yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan ialah sendi yang menggerakan orang lain dalam rangka Mencapai tujuan tertentu.

POLA KEPEMIMPINAN

Pola dasar kepemimpinan dapat di bagi 2 :
1. Pola Kepemimpinan Formal
2. Pola Kepemimpinan Non Formal

TIPE – TIPE PEMIMPIN

1. Oktokratis : Organisasi yang di anggap milik pribadi dan anggotanya
Sebagai alat.
2. Demokratis : pemimpin yang selalu mementingkan kepentingan anggota
Dan selalu memupuk kerja sama.
3. Militeritas : Pemimpin yang selalu menggunakan komandan dari atas
ke bawah.
4. Lais Pepais : Pemimpin yang mempunyai anggota terbatas.
5. Dateriasistis : Pemimpin yang mengangap bawahannya masih muda.
6. Kharisma : Pemimpin yang mempunyai wibawa kepada anggotanya.



SIFAT KEPEMIMPINAN YANG BAIK :



  • PENGETAHUAN
  • BERANI
  • INISIATIF
  • TEGAS
  • BIJAKSANA
  • DISIPLIN,
  • DAPAT DIPERCAYA 
  • SIGAP, 
  • ULET, 
  • OPTIMIS

PENERAPAN BENDERA MERAH PUTIH :

1. Bendera tidak boleh menyentuh tanah
2. Bendera tidak boleh dikibarkan terbalik / melilit
3. Bendera harus disimpan dengan baik
4. Bendera harus bersih
5. Bendera harus utuh / tidak sobek
6. Bendera tidak boleh untuk alas
7. Bendera tidak boleh digambar ( dicoret – coret )
8. Bendera tidak boleh ada tambalan
9. Bendera tidak boleh untuk bermain
10. Bendera tidak boleh untuk pembungkus
11. Bendera tidak boleh untuk pakaian
12. Bendera tidak boleh untuk selimut
13. Bendera tidak boleh untuk sapu tangan

APEL

Komandan Peleton mengambil alih komando Pasukan di istirahatkan“Komando saya ambil alih, siap grak, istirahat ditempat,grak,Ketika memberi komando,komandan ada di depan pasukan dan setelah mengistirahatkan pasukan,komandan di samping kanan.Pada saat Pembina apel memasuki lapangan,pasukan disiapkan kembali oleh komandan “Siap,grak “Penghormatan
Kepada Pembina apel,hormat,grak”.Laporan“Lapor Apel…….siap dilaksanakan,lanjutkan”.Amanat“Untuk amanat,istirahat di tempat,grak”
Setelah amanat,pasukan disiapkan“Menyanyikan lagu Indonesia Raya”.
Selesai Penghormatan“Kepada Pembina apel,Hormat,grak”.Sebelum penghormatan Komandan Laporan terlebih dulu“Apel ………. telah dilaksanakan,laporan selesai”
Ketika Pembina Apel Keluar Lapangan,komandan kembali kedepan pasukan dan memberi komando.“Untuk melaksanakan tugas,bubar,jalan”.

IZIN KELUAR BARISAN

Apabila di dalam barisan ada yang ingin keluar atau kebelakang untuk Buang Air Besar maupun Buang Air Kecil (BAB/BAK),Boleh minta izin keluar barisan :
• Angkat tangan ( telapak ) kanan keatas, apabila komandan / pelatih jawab “Ya”tangan diturunkan dan berkata
“Lapor Capas / paskibra …….minta izin keluar barisan “
atau apabila dengan teman :
“Lapor Capas / paskibra …….beserta …….orang rekan minta izin
keluar barisan “
Komandan / pelatih menjawab “kemana?”
Dijawab “BAB/ BAK”
“Ya,lima menit kembali”oleh pelatih
“Siap lima menit kembali “.
• Balik kanan,dan menuju tempat yang di tuju*

IZIN MASUK BARISAN

Ketika masuk barisan, laporan di lakukan di barisan Penjuru
Paling kanan, angkat telapak tangan kanan ke atas, apabila pelatih Menjawab “Ya”Telapak tangan di turunkan dan berkata“Lapor Capas ……minta izin masuk barisan”Atau apabila dengan teman :“Lapor Capas …beserta….minta izin masuk barisan “Dan pelatih menjawab“Capas / paskibra ….beserta…setelah saya lencang kanankan masuk barisan“Capas balik kanan,dan masuk barisan.

LAPORAN MAKAN

Komandan didepan pasukan,dan ambil alih

LAPORAN MAKAN

Komandan di depan pasukan, dan ambil alih Komando : “Komando saya ambil alih,siap,grak / duduk siap,grak.Balik kanan menghadap pelatih,laporan“Akang dan teteh harap menyesuaikan diri“Lapor Capas / paskibra … siap menikmati hidangan makanan …”Pelatih Jawab“Saya kasih waktu lima menit,untuk makan,dan sebelum makan lakukan do’a“Siap laksanakan”oleh komandan
Komandan balik kanan manghadap pasukan dan memberi komando: “Sebelum makan …..,marilah kita berdo’a menurut Agama dan kepercayaan masing – masing,berdo’a Di persilahkan“Do’a di akhiri,makan di beri waktu lima menit,duduk istirahat di tempat,grak”Masing – masing mempersiapkan makan dan kasih komando bila sudah siap makan :“Makan mulai “,diulang oleh pasukan “Kang,teh makan !”Bersama komandan dan pasukan.
Posisi makan“Badan tegap,pandangan lurus (sendok / makanan yang ke mulut),mata melirik ke makanan,piring di tangan kiri ke ataskan didepan regu.

LAMBANG PENGUKUHAN

Lambang kepemimpinan ( LK )
Anggota paskibra setelah mengikuti latihan kepemimpinan pemuda tingkat printis ,maka di kukuhkan oleh penanggung jawab.Latihan dengan disematkan LK tingkat perintis di atas saku kiri atas,adapun LKyang lain :
• Warna Hijau untuk latihan perintis Pemuda
• Warna Merah untuk latihan pemuka Pemuda
• Warna Kuning untuk latihan pendamping Pemuda
• Warna Ungu untuk latihan peƱatas Pemuda
• Warna Abu- abu untuk latihan penaya Pemuda

Kendit Pengukuhan

Dahulu kendit pangukuhan tidak bermotif , maka oleh bpk h.idik sulaeman disempurnakan berupa gambar 17 mata rantai bulat dan belah ketupat , yang membentuk kalimat “ pandu ibu indonesia ber – pancasila “. Yang ukuran semula panjang 17 cm , lebar 5 cm , lalu di ubah menjadi 140 cm , untuk panjang & lebar 5 cm.kendit ini di pakai hanya pada saat pengukuhan saja & warnanya di sesuaikan dengan warna lencana kepemimpinan yang di pakainya.
Perlengkapan pakaian dinas paskibra
1. Kopiah / peci hitam pada bagian kiri disematkan burung garuda standar istana merdeka
2. Badge lambang daerah pada lengan kiri badge korps paskibraka pada lengan kanan
3. Lencana kepemimpinan di atas saku kiri baju badge nama & asal sekolah / daerah untuk tingkat nasional & propinsi untuk tingkat kota madya / kabupaten
4. Sarung tangan putih kop merah putih
perawatan kaos paskibra ( pakaian dinas lapangan / pdl ) ketika kita dapat pdl paskibra,sering menyepelekan sablonan yang tertulis di kaos tersebut , padahal kaos pdl asal cuci , bisa melunturkan warna & sablonan kaos tersebut.untuk menghindari itu semua , sebelum kaos pdl dengan pelicin pakaian ( setrika )terutama di bagian sablonan , dengan cara kaos sablonan di balik ini akan menghasilkan maksi sehingga ketika direndam di air.saat pakaian di rendam di dalam air yang berditerjen , jangan melebihi 30 menit / 1 jam , di lanjutkan dengan di bilas dengan tangan , jangan menggunakan sikat cuci , karena bisa merusak pdl.
Jemur kaos pdl dengan keadaan terbalik , apabila berhadapan langsung dengan sinar matahari.
Perawatan sabuk paskibra (menggunakan brasso)
periksakembali sabukyang kita terima , bisa saja sabuk yang kita terima ada kerusakan sebaiknya perawatan sabuk paskibra sesering mungkin di bersihkan dengan brasso , caranya :teteskan brasso ( satu tetes ) di atas permukaan sabuk dan digosok dengan jari telunjuk , hingga kotoran yang ada disabuk terangkat / teruhat ( berwarna hitam ), gosok berulang - ulang kali , sehingga yang menghasilkan yang sempurna setelah ( sudah yakin ) semua kotoran terangkat , bersihkan dengan kain / kapas hingga bersih dan terlihat kilau kuning keemasan dari sabuk tersebut. Apabila menginginkan hasil yang lebih sempurna sehabis digosok , jemur kepala sabuk di sinar matahari selama satu jam . Jangan sekali – kali sabuk di gunakan ketika tidur sehingga sabuk tergores / lecet , baik dilantai / benda kasar lainya . Paga sabuk dari air asin ( air laut )/ selain air tawar, yang bisa mengakibatkan sabuk menjadi berkarat dan susah hilang .
Perawatan topi paskibra
gunakan topi paskibra , apabila benar – benar penting untuk di pakai seperti latihan lapangan dan apel , supaya warna topi tidak cepat pudar karena sinar matahari. Mencuci topi paskibra , gunakan sabun cuci atau ditergen yang sudah di larutkan didalam air , ( tidak langsung menggunakan sabun cuci ( sabun colek ) / ditergen ).sikat secara perlahan (gunakan dengan sikat gigi pada bordiran ) agar bordiran tidak cepat rusak , lakukan berulang – ulang kali hingga kotoran hilang. Jemur topi di tempat yang tidak berhadapan langsung dengan sinar matahari , karena sisa sabun cuci yang ada di topi bisa melunturkan warna , baik topi maupun bordiran.

Lagu Paskibra

Lagu PASKIBRA

LAGU BERLARI

Pagi-pagi berlari
Tinggalakan ayah ibu
Tinggalkan sijantung hati
Demi sang Merah putih
Heeeeyyy……… Heeeeyyy………
Heeeeeoooo……. Heeeeeoooo…….
Ma ma ma ma can you See??? (Ma ma ma ma can you See???)
Paskibra is number one
Paskibranya keren-keren
Seniornya lebih keren
Heeeeyyy……… Heeeeyyy………
Heeeeeoooo……. Heeeeeoooo……
Selamat pagi………. Selamat pagi
Kota Serang
Kami paskibra……… kami paskibra
Numpang lewat
Puuuntennn……………….
Satu ribu….. Satu ribu…..
Dua ribu….. Dua ribu…..
Tiga ribu….. Tiga ribu…..
Aku tak punya
Satu juta……..
Dua juta…….
Tiga juta…….
Uang jajanku



KAPAL SELAM

Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam di perbatasan (hooooi) 2x
Buat apa susah hati, susah hati
Buat apa sedih hati, sedih hati
Paskibra tak pernah bersedih
Hanya dongkol dalam hati
Putih-putih pakaiannya, pakaiannya
Macam-macam atributnya, atributnya
Peci hitam dikepalanya
Teratai putih dipundaknya, hooi….hoi……..









FORGET TO ME

Saya tunggu engkau, saya tunggu engkau
Rupanya engkau forget to me
Saya taha sakit-sakit
Jungkir balik di paskibra
Rupanya engkau forget to me
Disini aku jadi tambah senang (cihuuuyyy……)
Andai aku burung aku lepas terbang
Cita-citaku ingin jadi paskibraka
Bangun pagi-pagi menuju medan latihan
Untuk mengikuti latihan dasar paskibra
Disinilah aku dibina dan ditempa
Para pelatih perkasa…………..
Mau makan jalan jongkok
Sudah makan lompat kodok
Dicaci dimaki dan dibentak-bentak
Wahai pelatihku betapa majam matamu
Wahai pelatihku betapa sayang padaku
Andaikan kau tahu isi dihatiku
Kucinta padamu………
Kusayang padamu……


CITA-CITA

Dulu aku bercita-cita
Menjadi anggota paskibra
Berani tegap gagah perkasa
Tunaikan tugas yang mulia
Tegas, tegap penuh wibawa
Semangat yang tak kunjung padam
Berdiri tegap gagah perkasa
Tunaikan dengan penuh rasa bangga
Kini aku sedang ditempa
Untuk menjadi anggota paskibra
Lupa sanak, lupa saudara
Lupakan saja semuanya
Saya tahan sakit-sakit
Sampai masuk rumah sakit
Saya tahan menderita
Tiap hari kuditempa
Walau diriku ditempa hatiku selalu gembira
Gembira……. Gembira ………. Selamanya
Bergembira, senantiasa selalu gembira
Hilangkan lah rasa sedih sejauh-jauhnya
Rasa sedih, rasa susah
Tak ada gunanya
Berlatih dengan gembira
Paskibra yang jaya



MERDEKA SAUDARA

Merdeka saudara (Hayo,hayo)
Berjuang Bersama (Hayo,hayo)
Tanamkan di dadamu, Perjuangan tahun 45
Didalam Pertempuran tidak Pernah masuk koran
Mati dalam perang, Menjadi kebanggaan
Infanteri-infanteri hantu Rimba (hantu rimba)
Marinir-marinir hantu LAut (hantu laut)
kompaskhas-kompaskhas hantu di Udara
Pak Polisi hantu jalan raya
Paskibra hantu dilapangan








LAGU MAKAN

Bila makan  siang telah tiba
Segera menuju ruang makan
Bangkitkan semangatmu paskibra
Siapkan perut untuk diisi
Jangan lupa habiskan nasi
Juga dengan lauk-pauknya
Sayur mayor juga disikat
Hindarkan bicara dengan teman










MINGGIR DONG

Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA mau lewat
Jangan dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena anggota kami hebat – hebat
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA mau lewat
Jangan dilirik – lirik nanti kamu tertarik

Karena anggota kami cantik – cantik.

Arti Lambang Bunga Teratai

ARTI DARI LAMBANG PASKIBRA "BUNGA TERATAI"


ARTI DARI LAMBANG PASKIBRA "BUNGA TERATAI"

BUNGA TERATAI
Teratai adalah tanaman yang dapat tumbuh di dua tempat, yaitu darat dan air. Maksudnya bahwa anggota Paskibraka itu harus siap dalam melaksanakan tugas dimansaja.

MATA RANTAI
Terdiri dari lingkaran dan belah ketupat yang berarti persatuan, kebersamaan dan kekeluargaan. Belah ketupat bermakna anggota Paskibraka putra yang berjumlah 16 dan lingkaran bermakna anggota Paskibraka putri yang berjumlah 16 juga, serta membentuk lingkaran yang menandakan arah mata angin. Maksudnya adalah bahwa anggota Paskibraka yang terdiri dari putra dan putri yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara dan saling bersatu.

BAGIAN BUNGA TERATAI
3 (tiga) buah kelopak bunga yang menjulang keatas dari kiri ke kanan, bermakna anggota Paskibraka itu disiplin, aktif dan gembira.
3 (tiga) buah kelopak bunga yang mendatar dari kiri kekanan, bermakna anggota Paskibraka itu belajar berbakti dan bekerja.
Tangkai bunga bermakna bahwa anggota Paskibraka itu muncul dari ketidaktahuan menjadi tahu.
Warna hijau melambangkan perintis pemuda.

Selasa, 10 Mei 2011

H Mutahar Dalam Kenangan

MENDUNG menggayut, membuat langit Jakarta kelabu Kamis pagi (10/6) lalu. Sesekali gerimis merenai. Di sebuah ruas jalan sempit, di sebelah Pasar Cipete, beberapa mobil silih berganti berhenti di depan rumah duka. Mantan Mensesneg Moerdiono telah hadir malam sebelumnya. Pagi itu tampak Menlu Hassan Wirajuda, mantan Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga, dan beberapa mantan pejabat lain-seperti Fuad Hassan, Kusnadi Hardjasumantri, Mastini Hardjoprakoso-dan ratusan kerabat dan sahabat. Banyak di antaranya memakai seragam Pramuka dan Paskibraka. Alam bagai sedang ikut berkabung. Di ruang tamu rumah sederhana itu, terbujur layon renta seorang laki-laki yang sedang menerima penghormatan terakhir dari orang-orang yang mengagumi dan mencintainya. Tidak sedikit yang datang dengan berlinang air mata. Husein Mutahar, pencipta lagu Syukur dan puluhan lagu lain, penyelamat Bendera Pusaka, tokoh kepanduan dan pendiri Gerakan Pramuka, mantan pejabat tinggi negara, mantan Duta Besar RI di Takhta Suci Vatikan, penerima anugerah Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra, meninggal dunia Rabu petang (9/6) pukul 16.30, dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88. Di dekat jenazah diletakkan sebuah foto berwarna berukuran besar. Mutahar dalam seragam Pramuka, lengkap dengan tanda jasa Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra, serta tanda kemahiran Pramuka sebagai pembina bertaraf internasional. Foto itu baru diambil dua minggu yang lalu oleh cucunya, dengan kamera digital pinjaman. Foto itu sendiri merupakan firasat besar. Mutahar tidak pernah suka dipotret. Ia selalu mencari alasan untuk pergi setiap kali melihat orang bersiap membuat potret. Tiba-tiba ia ingin dipotret dengan berbagai atribut. Sebetulnya ia juga ingin dipotret dengan jas hitam, tetapi jasnya sudah sangat kebesaran sehingga kurang pantas dikenakan. Mutahar terlihat sangat kurus dalam foto itu. Kedua bola matanya sedang melihat ke atas, seolah-olah ia sedang menyapa Al Khalik yang ada di sana. Sejak rumah kediamannya di Jalan Prapanca Buntu terbakar habis sekitar lima tahun silam, ia tampak seperti “mengundurkan diri” dari pergaulan ramai. Ia bahkan menolak kembali ke rumah yang telah dibangun kembali oleh anak-anak pandunya. Ia memilih tinggal di rumah anak semangnya yang sederhana. Ia pun mulai tampak semakin kurus karena nafsu makannya pun menurun drastis. Beberapa bulan yang lalu, ia terjatuh ketika hendak bangkit dari kursi. Sebetulnya tak ada tulang yang patah atau retak. Tidak juga keseleo. Tetapi, sejak itu ia menjadi sulit berjalan. Ia lebih banyak berbaring di tempat tidur. Selama sebulan terakhir ia semakin enggan makan. Praktis hanya susu dan madu saja yang membuatnya bertahan hidup dalam hari-hari terakhirnya. Ia bahkan seperti men-skenario-kan prosesi pemakamannya. Pada 20 Februari 2002-sebagai seorang pengagum simbolisme, ia betul-betul memanfaatkan “getaran” angka 20-02-2002 itu-Mutahar pergi ke notaris untuk mendiktekan wasiatnya. Wasiat tertulis itu sebetulnya persis seperti yang pernah saya dengar langsung dari mulutnya pada akhir tahun 1970-an. Ia ingin dikebumikan sebagai rakyat biasa dalam tata cara Islam.
Berdasar surat wasiat itu, Indradjit Soebardjo dan Sangkot Marzuki- dua anak didik Mutahar di kepanduan dulu-yang langsung datang ke rumah duka, segera memutuskan untuk memakamkan jenazah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut tanpa upacara kenegaraan, tradisi kepanduan, ataupun ritus lainnya. Setelah sembahyang zuhur, di bawah gerimis, keranda yang membawa layon Mutahar dibawa keluar dan diangkut dengan mobil jenazah ke TPU Jeruk Purut. Dua bus Kopaja yang sederhana-bukan Big Bird ber-AC- mengangkut anggota keluarganya. Diiring sekitar 50 mobil pelayat lainnya. Upacara pemakaman berlangsung khidmat dan sederhana. Persis seperti yang diingini Kak Mut. Gerimis merenai. Air mata berderai. Tanah kembali kepada tanah! Mahaputra berjasa Husein Mutahar seharusnya berhak dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara kenegaraan. Lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916, sebagai pemuda pejuang Mutahar ikut dalam “Pertempuran Lima Hari” yang heroik di Semarang. Ketika Pemerintah Bung Karno hijrah ke Yogyakarta, ia diajak Laksamana Muda Mohammad Nazir yang ketika itu menjadi Panglima Angkatan Laut. Sebagai sekretaris panglima, ia diberi pangkat kapten angkatan laut. Ketika mendampingi Nazir itulah Bung Karno mengingat Mutahar sebagai “sopir” yang mengemudikan mobilnya di Semarang, beberapa hari setelah “Pertempuran Lima Hari”. Mutahar kemudian “diminta” oleh Bung Karno dari Nazir untuk dijadikan ajudan, dengan pangkat mayor angkatan darat. Sesaat sebelum Bung Karno dibuang ke Sumatera, setelah serangan Belanda yang melumpuhkan Yogyakarta pada 1948, Mutahar diserahi bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan di Pegangsaan Timur. Bendera itu aslinya dijahit oleh Fatmawati, istri Bung Karno, ibunda Presiden RI Megawati. Mutahar menyelamatkan bendera itu, yang kemudian dikenal sebagai Bendera Pusaka. Nama Mutahar harus dicatat dalam sejarah sebagai orang yang berjasa dalam gerakan pendidikan kepanduan. Pada awal 1960-an, Partai Komunis Indonesia berusaha menyetir kepanduan menjadi mirip pionir di Uni Soviet. “Berkonspirasi” dengan PM Djuanda, ia kemudian berhasil membelokkannya jadi kompromi yang lebih netral, Gerakan Pramuka.
Ia biasa dipanggil dengan sebutan Kak Mut, sesuai dengan tradisi kepanduan. Ia masih akrab dengan bekas anak didiknya dan sering menyelenggarakan reuni bersama mereka. Karena Kak Mut tidak menikah seumur hidupnya, semua anak pandu Kak Mut adalah anaknya. Otomatis, anak-anak mereka semua menjadi cucu-cucu Eyang Mutahar. Mutahar juga mempunyai sembilan orang a- nak semang-istilah yang lebih disukainya ketimbang anak angkat atau anak asuh. Pencipta lagu “Syukur” Mutahar penggemar berat musik klasik. Ia hampir selalu hadir pada setiap pergelaran musik di Jakarta. Karena itu pulalah Addie MS dari Twilite Orchestra tak pernah lupa mengundang Kak Mut ke pementasannya. Sebagai pencipta lagu, ia bisa dibilang spesialis himne. Karya puncaknya adalah Syukur yang hampir setiap malam kita dengar sebagai lagu penutup TVRI. Syukur, menurutnya, diciptakan pada 1944, adalah sebuah puji syukur yang dipersiapkannya untuk kemerdekaan RI yang ketika itu diduganya sudah hampir tercapai. Lagu Hari Merdeka yang sering diperdengarkan pada aubade HUT Proklamasi, menurut pengakuannya sendiri, diciptakan di dalam toilet Hotel Garuda Yogyakarta. Ketika itu ia sekamar dengan Hugeng-kemudian menjadi Kepala Polri-yang sama-sama mengawal Bung Karno. Hugeng kebingungan mencarikan kertas dan pulpen karena Mutahar tergopoh- gopoh hendak menuangkan gagasannya ke atas kertas. Lagu-lagu ciptaan Husein Mutahar hampir mencapai seratus. Karya-karya terakhirnya, antara lain, adalah Dirgahayu Indonesia (diterima sebagai lagu resmi peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka), Himne Universitas Indonesia, dan beberapa himne yang lahir dari keprihatinannya atas kehancuran alam Indonesia. Ia tampak amat terharu ketika ciptaannya berjudul Syukur dan Hari Merdeka digarap ulang Addie MS dengan orkes filharmoni di Australia. Matanya terkatup, beberapa tetes air mata meleleh di pipinya yang renta, beberapa tahun silam ketika Addie MS memperdengarkan rekaman itu di rumahnya. Kak Mut sengaja membeli tape recorder baru untuk mendengarkan karya megah itu. Perhatiannya pada dunia seni suara sangat tinggi. Ia tak segan merogoh uang dari koceknya sendiri untuk keperluan itu. Belasan tahun yang silam, contohnya, ia pernah menunjukkan kepada saya makalahnya tentang hubungan seni suara dengan Nuzulul Quran. Ia menangis ketika istri saya membuat sebuah “tesis” musikal tentang Tuhan, dengan menampilkan berbagai interpretasi tentang Tuhan menurut berbagai komponis dan penyanyi. Ia juga suka membina anak-anak muda yang berbakat seni. Ia hampir tak pernah absen menghadiri pergelaran orkestra remaja Perguruan Cikini. Pada pergelaran mereka Agustus mendatang, pastilah absennya Om Mutahar akan terasa sangat mencekam. Ya, kita semua memang harus menerima realita ini. Kak Mut telah tiada. Ia telah pulang ke Timur Abadi-sebuah kata sandi yang suka dipakainya untuk menyebut Hadirat Allah. Selamat jalan, Kak Mut. Allah Sang Mahapencipta telah membebaskanmu dari segala derita dunia. Hati ikhlas kami penuh. Pergilah dalam damai! Bondan Winarno Wartawan Senior, Penulis, dan Pramuka